Sabtu, 30 November 2013

Kikisan Batu oleh Air

Lelaki cenderung punya pribadi yang sekeras batu. Tak jarang kita akhirnya beradu argumen karena memiliki pikiran yang berbeda. Disaat kita memoles makeup agar terlihat cantik, mereka berpendapat bahwa kecantikan tak hanya dinilai dari luar saja namun innernya juga dan menganggap itu ialah sebuah topeng. Menutup kecantikan alami dan tak sedap dipandang. Di sisi lain, kita sendiri merasa makeup itu sama pentingnya seperti makanan yang sangat dibutuhkan agar menyempurnakan penampilan wanita. Ada pula argumen berbeda, tentang bersikap dalam suatu hubungan dan bagaimana bersikap romantic serta mengukuhkan sebuah komitmen. Atau argumen tentang harus membiayai semua kebutuhan wanita jika sedang berpacaran. Dan apa jadinya jika kita bersikukuh saling mengadu pendapat? Sama halnya seperti ketika batu diadu dengan batu. Keduanya sama kerasnya. Jika diadu, bisa jadi keduanya sama utuh. Atau malah berakhir keduanya pecah menjadi puing batu. Sama-sama terluka.
Begini cara membentuk batu...Jadilah air, kikislah, bentuk menjadi pribadi keras yang sejalan dengan Anda. Bukan dengan cara keras yang membuat keduanya terluka. Namun dengan kesabaran, ketulusan, kesepakatan, dan ketekunan dari waktu ke waktu. Lihat saja batu kali itu, tak ada yang merasa terganggu dengan aliran air sungai. Sekalipun deras aliran airnya, atau tenang selembut kalbu, bebatuan itu tak pernah keberatan dikikis dan dibentuk setiap harinya. Bahkan senantiasa berdiri kokoh di sana, menunggu aliran air datang dari hulu ke hilir.
Begini cara menjadi air...Tidak mudah kami katakan. Banyak yang jatuh bangun saat mencobanya. Tetapi kami juga akan mengatakan, Anda bisa bila mau mencoba. Tak hanya cukup mengetahui hak dan kewajiban sebagai seorang wanita, kita juga harus bisa menyeimbangkannya. Tahu kapan saat berbicara, tahu kapan saat mendengar. Berpikir dari sisi pria, dan bersikap manis seperti seorang wanita. Tahu bagaimana cara memakai makeup yang cerdas, dan bukan sekedar memakai topeng kecantikan. Tahu kapan saatnya merajuk. Dan bersikap tegas serta mandiri. Tahu kapan saatnya ingin dipeluk. Dan selalu menyediakan bahu saat ia juga butuh bersandar. Tahu bagaimana menjadi wanita pekerja keras. Namun juga lemah lembut serta piawai menyajikan makanan di dapur. Tahu bagaimana bersikap tegas. Sekaligus lemah lembut keibuan. Seperti yang kami katakan, ini tidak akan mudah. Tetapi, apabila Anda tak mencobanya. Bagaimana Anda bisa tahu kalau cara ini tidak akan berhasil?


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

About

My Blue Bird