Disini saya akan
bercerita tentang pengalaman saya pada saat saya mau mengikuti seleksi masuk
BEM FIKTI Universitas Gunadarma 2 bulan silam. Saya sudah berniat untuk
mengikuti seleksi ini sedari tingkat satu namun baru terealisasikan pada
tingkat 2 ini. Pada saat saya pulang kuliah, saya melihat banner untuk open
recruitment BEM FIKTI, saya segera mencatat contact person untuk bertanya lebih
lanjut tentang oprec tersebut dan rajin mengikuti perkembangan informasinya
juga melalui twitter dan fanpage facebook. Lalu saya memberanikan diri untuk
mendaftar mengikuti BEM ini meskipun keraguan – keraguan yang ada selalu datang
karena setiap orang mempunyai potensi yang hebat dan saya hanya takut kalah
bersaing dan prosedur tes pun lumayan cukup panjang. Motivasi saya mengikuti
BEM ini lebih tepatnya untuk mendapatkan pengalaman yang banyak, bisa mengenal
banyak orang juga, dan bekal juga untuk kedepannya dari ilmu yang didapat di
sana.
Hari tes open recruitment pun tiba yang dilangsungkan di
kampus J1 Kalimalang Bekasi, saya berangkat bersama empat teman – teman lainnya
yaitu Dila, Syarifah, Widya dan Rahmad yang juga mendaftar untuk mengikuti tes
masuk BEM FIKTI. Kami berangkat pukul 07.00 pagi memakai transportasi kereta
dan angkot dan saya tak sempat untuk sarapan pagi. Pelaksanaan tes berlangsung
pukul 09.00. Kekhawatiran pun muncul karena kami takut terlambat mengikuti tes
dan belum tahu juga dimana kampus J1 Kalimalang, kami hanya mengandalkan
bertanya kepada orang – orang agar bisa sampai disana. Sesampainya di stasiun
Manggarai, teman saya Dila kepeleset dan kakinya keseleo sampai sulit berjalan.
Lalu saya memijitnya kakinya berusaha mengobatinya karena saya dahulu atlet
Taekwondo dan lumayan mengerti bagian bagian mana saja yang sakit jika keseleo
atau pegal – pegal hehe. Saya yakin perjalanan saya tidak setengah jalan hanya
karna kaki teman saya sakit, kami masih mampu. Dan syukurnya kaki teman saya
akhirnya berangsur baik. Kami melanjutkan perjalanan transit di stasiun
Manggarai pindah naik kereta menuju Bekasi. Sesampainya dibekas, kami membeli
makanan terlebih dahulu. Didekat stasiun ada penjual makanan yang menyajikan
anek jajanan pasar yang enak. Lalu kami membeli beberapa makanan dan minum
untuk mengganjal perut. Ketika kami berjalan keluar dari stasiun dan akan naik
angkot, saya melihat seorang kakek – kakek pengemis meminta minta untuk makan.
Tanpa pikir panjang, saya memberikan makanan saya untuk kakek tersebut agar
kakek itu bisa makan meskipun sedikit. Diperjalanan saya hanya bisa menahan
rasa lapar dan berdoa agar berjalan lancar dan bisa pada saat tes berlangsung
dan berharap saya bisa masuk pengurus BEM FIKTI.
Sesampainya disana pukul 10.00 pagi. Saya bersyukur tidak
mengalami keterlambatan dan diberi kesempatan masuk. Lalu saya mengikuti serangkaian
tes diantara Tes Psikotes, Birokrasi Kampus, Debat dan yang terakhir Wawancara
melalui oleh pengurus bem dan ketua & wakilnya. Pengguguran melalui dua
tahap, dan saya berhasil melalui tahap tahap yang diberikan. Dan pengumumannya
pun tiba, saya diterima menjadi pengurus BEM FIKTI angkatan 2013. Saya sangat
senang sekali, seketika saya teringat ketika saya memberi makan kepada kakek –
kakek tua, dan ternyata Allah menggantinya dengan diberikannya saya kesempatan
untuk menjadi pengurus BEM baru. Maha besarnya Tuhan memberikan kekuasaan serta
rizky-Nya jika kita mau saling berbagi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar