Sabtu, 22 Maret 2014

Apa itu organisasi ?

Apa itu organisasi ?
Karakter :
1. Organisasi yang handal
2. Mengetahui dasar kepemimpinan

Organisasi itu apa ?
Yaitu :
1. Tempat/Wadah
2. Bekerjasama rasional
3. sistematis
4. Terstruktur
5. Terpimpin
6. Terkendali
7. Sumber Daya Efisien
8. Kumpulan orang – orang yang memiliki tujuan yang sama
9. Efektif

Fungsi Organisasi :
a. Planning
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan

Langkah Motivasi agar terciptanya organisasi yang kuat :
1. Hilangkan penghambat motivasi
2. Hilangkan perasaan tidak ada
3. Hilangkan prasangka buruk
4. Merasa tidak penting
5. Ketidaktahuan yang akan terjadi
Langkah ke 2 :
1. Temukan apa yang diinginkan dalam organisasi
2. Tunjuk/cara menunjuk

Membangkitkan semangat pribadi dalam berorganisasi :
1. Menjadi pendengar yang baik
2. Menjadi yang pantas dipercaya
3. Pikiran positif
4. Ciptakan tantangan

Sifat Organisator :

1. Sifat Bawaan
a. Mental yang baik
b. Ketahanan fisik yang baik
c. Sensitifitas/peka terhadap lingkungan
d. Keinginan untuk mengembangkan diri.

2. Sifat yang diperoleh :
a. Kemampuan komunikasi
b. Manajemen waktu
c. Kepemimpinan
d. Bisa meyakinkan/ bisa karena terbiasa

3. Sifat bawaan yang bisa dibuat
a. Berani memutuskan
b. Memiliki keluwesan
c. Berani ambil keputusan dan bertanggung jawab.

Manfaat Organisasi
a. Jiwa kepemimpinan
b. Waktu yang baik
c. Memperluas pergaulan
d Mengasah kemampuan social
e. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan

f. Mampu berbicara didepan umum.

Pengalaman Berorganisasi

         Pengalaman berorganisasi semasa SMA yaitu ketika saya mengikuti ekskul taekwondo. Saya sudah mengikuti taekwondo sedari duduk di bangku sekolah dasar, lalu ketika saya masuk SMA saya meneruskan taekwondo. Selain itu, saya ingin mengisi hari hari saya dengan kegiatan bermanfaat yang dapat menambah wawasan saya. Tahap pertama yang saya hadapi ialah pelantikan taekwondo atau kita sebut dengan gasuku. Disana saya dilatih bagaimana jiwa kepemimpinan agar menjadi baik serta fisik secara mental saya menjadi kuat. Dan bagaimana agar saya menjadi pribadi memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan dan kerjakan. Sehari hari saya diisi dengan berkegiatan sekolah dan taekwondo dengan latihan. Saya merasakan kebersamaan ketika saat berorganisasi, bagaimana menyatukan hati dan ego yang berbeda - beda dan menyikapi permasalahan dengan bijak dan musyawarah agar tidak adanya kesalah pahaman ketika berorganisasi di taekwondo. Tak lama kemudian lalu saya diangkat menjadi sekertaris di klub taekwondo SMA saya. Saya menjalani tugas sebagai seorang sekertaris di klub saya dan merasakan ada rasa tanggung jawab yang lebih dari situ saya merasa mulai terlatih agar saya dapat hidup mandiri dan memiliki jiwa dan kepemimpinan yang kuat. Ketika saya menginjak kelas 3 SMA saya sementara berhenti dahulu, dikarenakan fokus untuk UN.
 Keorganisasian saya dilanjutkan di bangku kuliah, yaitu UKM fotografi dan BEM FIKTI. Namun karena saya tidak terlalu serius mengikuti fotografi, saya hanya melanjutkan menjadi pengurus BEM FIKTI. Saya sebagai anggota divisi olahraga. Disini saya banyak sekali mendapatkan pengalaman, teman, dan wawasan baru yang sangat berharga. Diantaranya kegiatan - kegiatan positif dan bermanfaat seperti mengajar anak - anak yatim piatu, seminar, dll. Banyak sekali hal yang tidak dapat dilupakan dan ungkapkan meskipun permasalahan datang namun ketika kita duduk bersama maka masalah akan teratasi dengan baik.

Makalah Teori Organisasi Umum Budaya dan Organisasi

Di susun oleh kelompok 7 :
-Arvin Satyaprana (11112177)
-Erda Olyvia R (12112514)
-Fx Andaru TP (13112071)
-Indriania Pieter (13112725)
-Rahman Raharjo (15112930)
-Refha Ferbriana S (16112078)
-Riza Rabbany (16112517)




UNIVERSITAS GUNADARMA
 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 2014

Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat  ALLAH SWT berkat Rahmat dan Karunia – Nya yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyusun dalam menyelesaikan makalah inidengan lancar. Makalah ini saya buat guna memenuhi tugas dari mata kuliah teori organisasi umum2  yang saya berijudul  “Budaya Organisasi”
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1.    Kepada orangtua yang selalu memberikan dukungan, baik moral maupun materil.
2.    Terima kasih juga kepada teman-teman yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Karena peranan mereka, saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadar imasih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman maupun sumber-sumber yang diperlukan.Untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang


                                                                                   Depok, 21 Maret 2014

                                   
                                                                                              Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
 Organisasi merupakan hal yang tidak mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Karena dari semenjak lahir secara langsung kita sudah dikenalkan dengan organisasi yaitu keluarga.  Dalam organisasi tersebut  tidak mungkin juga terlepas dari ikatan budaya yang ada dalam organisasi. Ikatan budaya yang tercipta dalam organisasi tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam organisasi bangsa, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

1.2     Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian dari budaya Organisasi ?
2.    Apa saja jenis-jenis tipologi budaya organisasi?
3.    Apa yang dimaksud kreativitas individu dan team?
4.    Apa itu proses inovasi?

1.3     Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian dari budaya organisasi, mengetahui jenis-jenis dari organisasi, mengetahui maksud dari kreativitas individu dan team, mengetahui secara terperinci maksud dari proses inovasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Setiap organisasi memiliki budaya yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya, baik secara individual maupun kelompok. Budaya system social atau organisasi mempengaruhi sikap dan perilaku anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja anggota dan organisasi. Keberhasilan kepemimpinan sebagian ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk mengembangkan budaya organisasinya.
Para pakar telah mengemukakan berbagai definisinya budaya organisasi. Teoritikus budaya organisasi, Edgar H. Schein (1985) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang saat mereka belajar untuk menyelesaikan masalah – masalah, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal serta berintegrasi dengan lingkungan  internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti dapat diterangkan dengan baik untuk mempresepsikan, berfikir dapat diterangkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang  dihadapinya dan dianggap valid. Oleh karenanya, hal ini diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk mempresepsikan, berfikir dan memiliki pemahaman yang kuat dalam hubungan masalah tersebut. Sementara itu, Schwatz dan Davis (1981) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola kepercayaan dan harapan yang dianut oleh anggota organisasi. Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan nilai – nilai yang dengan kuat membentuk perilaku pada individu dan kelompok – kelompok anggota organisasi.
Menurut Wirawan (2007: 10), budaya organisasi didefinisikan sebagai : norma, nilai – nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya  (isibudayaorganisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir,  sikap dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.
Budaya organisasi merupakan karakteristik  organisasi, bukan individu anggotanya. Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi merupakan personalitas/kepribadian organisasi.  Akan tetapi, akan tetapi budaya organisasi membentuk perilaku organisasi anggotanya, bahkan tidak jarang perilaku anggota organisasi sebagai individu.
Definisi budaya organisasi di atas berisi sejumlah kata kunci yang memerlukan penjelasan, yakni :
1.    Isi budaya organisasi
Terdiriatas yang dapat diindrai dengan mudah, seperti aterfak dan yang sukar diindrai, seperti nilai, norma, asumsi dan filsafat organisasi. Isi budaya organisasi besar dan kompleks lebih banyak dari pada isi budaya organisasi kecil dan sederhana.
2.    Sosialisasi
Budaya organisasi disosialisasikan atau di difusikan serta di ajarkan kepada setiap anggotaorganisasi baru. Isi budaya organisasi diperkenankan dan diajarkan serta diterapkan dalam kegiatan organisasi. Mereka yang ingin menjadi anggota organisasi wajib memahami, merasa memiliki, dan menerapkan dalam perilakunya. Adapun anggota organisasi yang melanggarnya di kenai sanksi.
3.    Mempengaru hipola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi.
Ketika melaksanakan tugasnya, anggota organisasi memiliki polapikir, sikap, dan perilaku tertentu. Semua itu di bombing oleh norma, nilai, dan kode etik organisasi. Misalnya, budaya organisasi mempengaruhi cara berbicara, menghormati, melayani klien, berpakaian, memproduksi produk, dan sebagainya (Wirawan, 2007: 9-11)








ISI BUDAYA ORGANISASI

Artefak
Kode Etik/kredo
Simbol/lambing/bendera
Dress code
Bahasa/jargon
Pahlawan
Seni arsitektur bangunan
Sejarah
Kepercayaan
Ritual/upacara/ceremony
Filsafat organisasi
Sumpah/janji/balat
Norma
Cara berkomunikasi
Nilai
Cara menghormati
Pola perilaku
Teknologi
Cara melakukan sesuatu
Produkorganisasi
Adat istiadat/kebiasaan
Strukturorganisasidanbirokrasi
Harapan dan EtosKerja
Polahubungan antara anggotaorganisasi atasan dengan bawahan antara teman sekerja


TABEL Dimensi Isi Budaya Organisasi
Sumber :Wirawan (2007:11)

4.    Di kembangkan dalam waktu yang lama.
Budaya organisasi di kembangkan pertama kalinya oleh pendiri organisasi ketika mendirikan organisasi. Norma, nilai, polapikir, dan agama dari pendiri organisasi mempengaruhi budaya organisasi. Misalnya budaya organisasi Muhammadiyah bersif atislami, ilmiah, demokratis, dan egalitarian karena norma – norma tersebut merupakan norma yang dianut oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan (Wirawan, 2007: 10-11)
Ketika yang di kemukakan dan dilakukan oleh pendiri organisasi dapat meyelesaikan masalah yang di hadapi organisasi dengan baik, itu di jadikan asumsi, norma, atau nilai – nilai organisasi.  Budaya organisasi di mulai mendapatkan bentuknya dan dikembangkan oleh para penerusnya.

2.2 Tipologi Budaya Organisasi
Riset baru yang dilakukan oleh Gofeedan Jones (Lihat Robbins, 2003: 321) menyajikan beberapa kajian penting mengenai budaya organisasi, mereka telah mengidentifikasi 4 (empat) tipe / jenis atau budaya organisasi yang berbeda, yang dipengaruh ioleh 2 (dua) variable, diantaranya :
Pertama :Sosiabilitas, ukuran persahabatan. Sosiabilitas yang tinggi mengandung arti berarti yang melakukan perbuatan baik terhadap yang lain tanpa mengharapkan imbalan dan berhubungan satu sama lain dengan cara yang ramah dan bersahabat.
Kedua :Solidaritas, ukuran dari orientasi tugas. Solidaritas tinggi memiliki arti bahwa orang dapat mengabaikan bias pribadidan berkumpul di balik kepentingandan tujuan bersama. Berdasarkan 2 (dua) dimensi tersebut, ada 4 (empat) tipe / jenis budaya organisasi :
·         Budaya jaringan (tinggi pada sosiabilitas), rendah pada solidaritas)
Organisasi ini memandang anggota sebagai keluarga dan sahabat. Orang – orang saling mengenal dan merasa senang terhadap satu sama lain. Orang dengan senang hati memberikan bantuan kepada yang lain dan secara terbuka berbagi informasi. Aspeknegatif yang di asosiasikan dengan budaya ini adalah bahwa focus terhadap persahabatan dapat menimbulkan rasa toleransi terhadap orang – orang yang berkinerja rendah dan penciptaan klik – klik politik.
·         Budaya upahan (rendah pada sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Organisasi ini sangat terfokus pada tujuan. Orang sangat bersemangat dan di tetapkan untuk mencapai tujuan. Mereka memiliki semangat untuk melakukan segala sesuatu secara cepat dan sangat peka terhadap tujuan. Sisi negative dari budaya ini adalah dapat mengarah kepada suatu perlakuan yang tidak manusiawi terhadap orang yang di pahami sebagai orang yang berkinerja rendah.
·         Budaya Fragmen (rendah pada sosiabilitas, rendah pada solidaritas)
Organisasi ini terdiri dari kaum individualis. Komitmen adalah yang pertama terutama bagi anggota individu dan tugas – tugas jabatan mereka. Dalam budaya ini, karyawan di nilai,  berdasarkan produktivitas dan mutu kerja mereka. Dimensi negative dari budaya ini adalah ada nyakritik yang besar terhadap orang lain dan tidak adanya kolegialitas.
·         Budaya komunal (tinggi pada sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Budaya ini menghargai, baik persahabatan mau pun kinerja. Orang memiliki sense of belonging, tapi masih ada focus yang ketat pada pencapaian tujuan. Pemimpin dari budaya ini cenderung inspirasional dan kharismatik, dengan satuvisi yang jelas tentang masa depan organisasi.  Sisi negativenya adalah bahwa mereka sering mengkonsumsi ke seluruhan kehidupan seseorang.

            Berikut ini adalah gambar tipologi Empat kulturdari Gofeedan Jones, seperti dikutip oleh Robbins, yakni sebagai berikut :




2.3 KREATIVITAS INDIVIDU DAN KELOMPOK
Kreativitas kelompok dan individu bergantung pada kepribadian individunya dan sejauh mana individu didorong dan bereaksi bergantung pada perannya. Bila kelompok kaku dan terlalu formal maka kreativitas yang dihasilkan oleh kelompok dan individu tersebut akan sangat terbatas dikarenakan persepsi dari setiap individunya menjadi sempit.
Fakta bahwa perilaku seseorang dalam kelompok tidak seluruhnya ditentukan oleh struktur dan sifat kelompok, memiliki implikasi praktis dan membuktikan bahaya yang mungkin ada dalam kreatifitas individu secara keseluruhan ketika berhubungan dalam kelompok. Tidak jarang dalam suatu kelompok kreativitas satu orang dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan.
Fakta jelas tentang kelompok adalah bahwa kelompok teridiri atas; sub kelompok dan tidak selalu homogen, tetapi secara karakteristik dibagi dalam bagian yang relative homogen dan cenderung berbeda dari bagian lain. Pemimpin dan pengikut dibedakan, mereka memiliki tanggung jawab berbeda. Dalam sub kelompok ada yang dominan dan ada yang submisif, ada yang selalu mengalah bila mengemukakan kreatifitasnya dan ada yang selalu menang. Kriteria penentuan keberadaan subkelompok sama dengan penentuan kelompok utama. Kadang kala satu sub kelompok lebih aktif mempengaruhi sub kelompok lain, dan jumlah interaksi antara lingkaran sub kelompok tidak sama.
Dengan kata lain kreatifitas individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan oleh karena itu diperlukan pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang seimbang sehingga diperoleh kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan kreatifitas yang dihasilkan oleh kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.

2.4 PROSES INOVASI DALAM ORGANISASI
Inovasi adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru,ataupun kegunaan baru dari produk dan atau jasa yang telah ada.
1.    Proses Inovasi
Proses inovasi didalam organisasi meliputi berbagai hail diantaranya adalah Pengembangan inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan Aplikasi,Kematangan inovasi,dan Penurunan inovasi.



2.    Bentuk Inovasi
Setiap ide kreatif yang dikembangkan oleh suatu organisasi memiliki suatu tantangan yang berbeda bagi proses inovasi.Inovasi dapat bersifat:
a.    Inovasi radikal vs inovasi bertahap
b.    Inovasi Teknikal vs inovasi manajerial
c.    Inovasi produk vs inovasi proses

3.    Kegagalan Berinovasi
Ada beberapa hal yang menjadi alasan suatu organisasi mungkin gagal berinovasi,salah satunya Kurangnya sumber daya,Kegagalan untuk mengenali kesempatan dan yang terakhir Penolakan akan perubahan
Untuk mendorong inovasi dalam organisasi,ada tiga cara spesifikasi untuk mendorong inovasi dalam organisasi bisa dilakukan berbagai cara,seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun Intrapreneurship dalam orgabisasi yang lebih besar

BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Budaya organisasi merupakan ciri khas dari  organisasinya bukan dari individu anggotanya.Sehingga budaya organisasi akan membentuk kepribadiannya para anggotanya.
 Topologi budaya organisasi terdiri dari 4 jenis,yaitu:
1.    Budaya jaringan,organisasi ini memandang anggotanya sebagai keluarga dan sahabatnya.
2.    Budaya Upahan,organisasi ini memiliki cirri khas sangat terfokus pada tujuannya.
3.    Budaya Fragment, Organisasi ini terdiri dari kaum individualis dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
4.    Budaya Komunal,organisasi ini menghargai persahabatan maupun kinerja.
Kreatifitas individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan karena itu diperlukan pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang seimbang sehingga diperoleh kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan kreatifitas yang dihasilkan oleh kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.
Inovasi adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru. Proses Inovasi diantaranya adalah Pengembangan inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan Aplikasi,Kematangan inovasi,dan Penurunan inovasi.
Inovasi dapat bersifat:
1.    Inovasi radikal vs inovasi bertahap
2.    Inovasi Teknikal vs inovasi manajerial
3.    Inovasi produk vs inovasi proses

Kegagalan dalam berinovasi meliputi Kurangnya sumber daya,Kegagalan untuk mengenali kesempatan dan yang terakhir Penolakan akan perubahan.Untuk mendorong seseorang untuk berinovasi bisa dilakukan cara seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun Intrapreneurship dalam orgabisasi yang lebih besar.
3.1    Kritik dan Saran
Dengan selesainya makalah ini maka kami sebagai penulis dari makalah ini mendapat kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya organisasi, namun dikarenakan keterbatasan sumber yang telah ditetapkan, kami selaku penulis mempunyai kesulitan dalam mengumpulkan bahan, dan pengeluaran biaya yang lebih dari biasanya. Untuk ke depannya, kami sebagai penulis berharap agar diberikan lebih diberikan keleluasaan dan fleksibilitas yang lebih dalam pengumpulan bahan, sehingga penulis dapat memanfaatkan sumber bahan dan waktu lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Winangsih Syam Nina. 2012. Psikologi Sosial sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung:Simbiosa Rekatama 

Manajemen Waktu


Manajemen Waktu  
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Sehingga waktu yang kita miliki dapat terpakai secara efissien.

Memahami Manajemen Waktu
Anda tidak harus  belajar secara teori untuk mengetahui bahwa waktu adalah relatif.
Sedikit waktu dapat lebih menyenangkan
Lakukakan sedikit pekerjaan
Batasi jenis pekerjaan
Berusahalah lebih untuk lebih selektif
 Agar tetap dapat mengendalikan waktu anda jangan lakukan terlalu banyak menyita waktu dan perhatian anda.
Lakukan pada saat itu juga
Melakukan sesuatu pada saat itu juga adalah hal paling terpenting dalam setiap kehidupan kita akan membuat kita lebih bijaksana dalam menggunakan waktu

Penerapan Manajemen Waktu 
Terdiri dari :
Membentuk tujuan akhir
Membuat jadwal untuk mencapai hasil
Manajemen stress
Mengelola waktu dalam perjalanan

Membentuk tujuan akhir
Pentingnya membuat Pioritas
Identifikasi pioritas-pioritas anda di tempat yang tenang jauh dari gangguan rekan kerja atau teman 

Bidang-bidang kehidupan yang di susun oleh Dr. Tony Alesandra yaitu:
Mental                - Fisik
Keluarga            - Sosial
Spiritual              - Karir
Keuangan

Jika terlalu banyak prioritas kemungkinan besar tidak akan dapat melaksakan masing-masing prioritas 
Intisari pengidentifikasian prioritas:
Tulislah segala hal yang penting bagi anda jangan ragu membuat daftar yang panjang dan berbelit-belit
Baca kembali daftar yang telah anda buat, pada saat pemeriksaaan ke dua coret semua hal yang tapaknya tidak perlu serata masukkan item-item yang serupa
Jika terlalu banyak prioritas kemungkinan besar akan di landa ke cemasan dan frustasi

Membuat jadwal untuk mencapai hasil
Pokok-pokok yang sama
Perencanaan masa kini memungkinkan anda menyelesaikan tugas-tugas berikut:
Mengatur jadwal harian, mingguan dan bulanan anda.
Memisahkan antara aktivitas harian anda dengan tugas-tugas penting dan mendesak yang anda tangani
Merencanakan proyek-proyek pekerjaan.
Memakai bersama file-file dengan men-download
Menghubungkan secara elektronik rencana dan jadwal anda dengan orag lain.
Tulislah inisial nama pekerjaan tertentu untuk menandai orang-orang yang kerja samanya diperlukan atau kepada siapa anda akan mendelegasikan seluruh pekerjaan.
Manajemen Stress
  Sebelum bisa memanajemen stress, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kondisi stress itu sendiri.
Stress adalah kondisi dimana kita berada dibawah tekanan yang mengganggu pola pikir.
Ciri-ciri Orang yang Mengalami Stress
Kerongkongan anda kering
Sakit rahang atau tertekan
Nafas pendek atau dangkal
Cenderung lebih dingin dan begejolak
Selalu pusing
Rasa panas dalam perut
Detak jantung lebih cepat
Tekanan darah naik

Cara Memanajemen   Stress  
Memelihara rasa humor
Melakukan peregangan secara teratur
Berbicara pada orang lain
Pijat atau relaksasi
Berjalan kakilah
Minum air putih
Aroma Therapy
Tarik nafas dalam-dalam
Meditasi

Memperbanayak Waktu Luang dengan Pendelegasian
Pendelegasian adalah memberikan wewenang kepada orang lain agar kita memiliki waktu luang lebih banyak.
Anda dapat memperoleh hasil kerja yang terbaik jika anda mendelegasikan tugas anda kepada orang lain yang mampu mengerjakannya dengan keterampilan dan ide-ide yang cemerlang.
Yang Perlu Diperhatikan dalam Pendelegasian 
Merencanakan pemberian tugas dengan baik sebelum mengerjakannya
Memberi intruksi dengan jelas
Bersikap luwes dengan batasan waktu
Memonitor perkembangan pekerjaan
Tegas dan luwes
Tetap mencatat bagaimana suatu pekerjaan diselesaikan

Yang Tidak Seharusnya Dilakukan Ketika Mendelegasikan Tugas 
Jangan terburu-buru
Jangan memeberi intruksi yang tidak lengkap
Jangan mengabaikan perhatian kepada orang yang diberi wewenang
Jangan sewenang-wenang dalam mendelegasikan tugas
Jangan menganggap bahwa cara anda adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan



About

My Blue Bird