Jumat, 07 November 2014

Bahasa Indonesia Menganalisa Artikel menetukan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif


Analisalah sebuah artikel apa saja yang menggunakan kalimat tidak efektif yang berasal dari koran, atau artikel di internet dan rubahlah artikel tersebut menjadi kalimat efektif. Serta tentukanlah setiap paragraf dari artikel tersebut menggunakan kalimat induktif/deduktif, dan apa jenis paragraf tersebut.



https://id.berita.yahoo.com/biaya-bongkar-muat-kapal-lebih-064756733.html

Artikel ini menjelaskan tentang pengesahan peraturan moratium atau penghentian sementara izin bongkar muat kapal ditengah laut oleh menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti, karena jauh dikatakan layak, serta rancangan peraturan kapal kargo transhipment agar tidak adanya penyimpangan dan memerdekakan nelayan kecil untuk tidak dikenai pungutan dengan mengganti biaya pungutan dari Dana Alokasi Khusus atau DAK, aset yang dimiliki kementrian kelautan dan perikanan.

Jenis Paragraf :
Paragraf tersebut tergolong jenis paragraf Ekspositif karena memiliki isi yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pada artikel yang dibuat oleh pengarang. Serta memiliki ciri bersifat nonfiksi/ilmiah, bertujuan menjelaskan/memaparkan, berdasarkan fakta, tidak bermaksud mempengaruhi.

Menentukan kalimat efektif dan kalimat tidak efektif

Analisis kalimat yang kurang tepat :
Kalimat efektif ialah kalimat yang mengandung SPOK dan mengandung kalimat baku/bermakna sesungguhnya dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

  1. Pasalnya, biaya transhipment di negara ini jauh dari kaya layak
  2. Saat ini, dirinya sedang menanti pengesahan draf aturan moratorium transhipment.
  3. Tinggal aturan kapal kargo transhipment, yang belum. Lihat saja biaya bongkar muat cuma Rp 8.000 perak per GT per tahun. Harga rokok saya saja lebih mahal, ongkos makan di warteg pun nggak cukup.
  4. Nelayan kecil mesti bayar pungutan, lalu berlayar ke zona lain ditangkap lagi. Ini ternyata harus koordinasi dengan pemerintah daerah. Jadi kita mau bebaskan nelayan dari pungutan, dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan itu dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).
  5.  Dia mengaku tengah menghitung besaran DAK yang akan diberikan Pemda sebagai pengganti pungutan. 
Kalimat Efektif :
  1. Pasalnya, biaya bongkar muat kapal di tengah laut di negara ini jauh dari kaya layak.
  2. Saat ini, dirinya sedang menanti pengesahan draf aturan moraturium bongkar muat kapal ditengah laut.
  3. Hanya aturan kapal kargo bongkar muat kapal ditengah laut yang belum. Lihat saja biaya bongkar hanya Rp 8.000,00 per GT per tahun. Harga rokok saya lebih mahal, biaya makan di warung makan pun tidak mencukupi.
  4. Nelayan kecil harus membayar pungutan, lalu berlayar ke zona lain kemudian ditangkap kembali. Ternyata harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Jadi kita ingin membebaskan nelayan dari pungutan dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan tersebut dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).
  5. Dia mengaku tengah menghitung besaran DAK yang akan diberikan Pemerintah Daerah sebagai pengganti pungutan. 
Menentukan kalimat induktif dan deduktif :
Pada paragraf pertama : 
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya : 
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan tengah berjuang menerbitkan aturan moratorium (penghentian sementara) izin transhipment atau bongkar muat kapal di tengah laut 

Pada paragraf kedua :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Menteri Hukum dan HAM telah menandatangani draf peraturan moratorium izin kapal baru di Indonesia.

Pada Paragraf ketiga :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Hanya aturan kapal kargo bongkar muat kapal ditengah laut yang belum. 

Pada Paragraf keempat :

Termasuk paragraf induktif karena memiliki pikiran pokok berada pada akhir paragraf. 
Kalimatnya :

Jadi kita ingin membebaskan nelayan dari pungutan dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan tersebut dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pada Paragraf kelima :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Saat ini, kata Susi, KKP memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 7 triliun

About

My Blue Bird