Jumat, 07 November 2014

Bahasa Indonesia Menganalisa Artikel menetukan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif


Analisalah sebuah artikel apa saja yang menggunakan kalimat tidak efektif yang berasal dari koran, atau artikel di internet dan rubahlah artikel tersebut menjadi kalimat efektif. Serta tentukanlah setiap paragraf dari artikel tersebut menggunakan kalimat induktif/deduktif, dan apa jenis paragraf tersebut.



https://id.berita.yahoo.com/biaya-bongkar-muat-kapal-lebih-064756733.html

Artikel ini menjelaskan tentang pengesahan peraturan moratium atau penghentian sementara izin bongkar muat kapal ditengah laut oleh menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti, karena jauh dikatakan layak, serta rancangan peraturan kapal kargo transhipment agar tidak adanya penyimpangan dan memerdekakan nelayan kecil untuk tidak dikenai pungutan dengan mengganti biaya pungutan dari Dana Alokasi Khusus atau DAK, aset yang dimiliki kementrian kelautan dan perikanan.

Jenis Paragraf :
Paragraf tersebut tergolong jenis paragraf Ekspositif karena memiliki isi yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pada artikel yang dibuat oleh pengarang. Serta memiliki ciri bersifat nonfiksi/ilmiah, bertujuan menjelaskan/memaparkan, berdasarkan fakta, tidak bermaksud mempengaruhi.

Menentukan kalimat efektif dan kalimat tidak efektif

Analisis kalimat yang kurang tepat :
Kalimat efektif ialah kalimat yang mengandung SPOK dan mengandung kalimat baku/bermakna sesungguhnya dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

  1. Pasalnya, biaya transhipment di negara ini jauh dari kaya layak
  2. Saat ini, dirinya sedang menanti pengesahan draf aturan moratorium transhipment.
  3. Tinggal aturan kapal kargo transhipment, yang belum. Lihat saja biaya bongkar muat cuma Rp 8.000 perak per GT per tahun. Harga rokok saya saja lebih mahal, ongkos makan di warteg pun nggak cukup.
  4. Nelayan kecil mesti bayar pungutan, lalu berlayar ke zona lain ditangkap lagi. Ini ternyata harus koordinasi dengan pemerintah daerah. Jadi kita mau bebaskan nelayan dari pungutan, dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan itu dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).
  5.  Dia mengaku tengah menghitung besaran DAK yang akan diberikan Pemda sebagai pengganti pungutan. 
Kalimat Efektif :
  1. Pasalnya, biaya bongkar muat kapal di tengah laut di negara ini jauh dari kaya layak.
  2. Saat ini, dirinya sedang menanti pengesahan draf aturan moraturium bongkar muat kapal ditengah laut.
  3. Hanya aturan kapal kargo bongkar muat kapal ditengah laut yang belum. Lihat saja biaya bongkar hanya Rp 8.000,00 per GT per tahun. Harga rokok saya lebih mahal, biaya makan di warung makan pun tidak mencukupi.
  4. Nelayan kecil harus membayar pungutan, lalu berlayar ke zona lain kemudian ditangkap kembali. Ternyata harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Jadi kita ingin membebaskan nelayan dari pungutan dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan tersebut dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).
  5. Dia mengaku tengah menghitung besaran DAK yang akan diberikan Pemerintah Daerah sebagai pengganti pungutan. 
Menentukan kalimat induktif dan deduktif :
Pada paragraf pertama : 
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya : 
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan tengah berjuang menerbitkan aturan moratorium (penghentian sementara) izin transhipment atau bongkar muat kapal di tengah laut 

Pada paragraf kedua :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Menteri Hukum dan HAM telah menandatangani draf peraturan moratorium izin kapal baru di Indonesia.

Pada Paragraf ketiga :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Hanya aturan kapal kargo bongkar muat kapal ditengah laut yang belum. 

Pada Paragraf keempat :

Termasuk paragraf induktif karena memiliki pikiran pokok berada pada akhir paragraf. 
Kalimatnya :

Jadi kita ingin membebaskan nelayan dari pungutan dan mengganti pendapatan daerah dari pungutan tersebut dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pada Paragraf kelima :
Termasuk paragraf deduktif karena memiliki pikiran pokok berada pada awal paragraf. 
Kalimatnya :
Saat ini, kata Susi, KKP memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 7 triliun

Kamis, 09 Oktober 2014

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

1. Fungsi praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.

2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.

3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.

4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.

Dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi.

Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:


1. Bahasa sebagai alat komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.

2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.


Peran bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa

Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada disini mulai dari sabang sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada di negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-masing mulai dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam bersosialisasi dibutuhkan peran bahasa untuk memberi pengertian terhadap apa yang kita ucapkan. Karena bangsa kita memiliki ratusan bahasa harus ada bahasa Negara yang berperan sebagai alat pemersatu sebagai sarana percakapan yang digunakan oleh orang dari berbagai macam suku bangsa untuk berkomunikasi.
Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku batak ingin bertanya kepada orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah bahasa Indonesia dan terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan. Disitulah fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang pemersatu.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu riau-johor kalau sekarang kepulauan riau Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.

Bahasa Indonesia dalam perjalanannya banyak menyerap dari bahasa asing, maupun daerah. Peran penjajah sangat mempengaruhi pengunaan bahasa yang bercampur bahkan juga ada yang sama dengan bahasa asli nya di Negara asal misalkan :bendera di portugis yang kini Portugal juga disebut bendera.

Itu bukti bahwa bahasa Indonesia menyerap dari berbagai macam bahasa mulai dari portugis, belanda, arab, india (sansekerta), sampai bahasa dari berbagai macam daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu juga digunakan dimedia-media nasional, pemerintahan, dsb. Bahasa sebagai bahasa pemersatu juga diikrarkan oleh para pemuda masa lalu yang salah satu bunyi sumpah pemuda berisikan “kami pemuda Indonesia mengaku berbahasa yang satu bahasa Indonesia”.

Bahasa Indonesia diresmikan pengunaanya pada saat proklamasi kemerdekaan sehari saat konstitusi mulai berlaku. Sekarang ini banyak orang yang bersosilasi baik dikantor, sekolah, maupun lingkungan sekitar memakai bahasa Indonesia utuk mempersatukan walaupun asal suku mereka berbeda sebagai bangsa yang besar fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu sangat penting untuk menyambungkan bahasa-bahasa lain dari berbagai daerah.

Tetapi bahasa asal daerah jangan sampai punah untuk tetap menjaga bahasa asli daerah tetap ada dan tetap menjaga kemajemukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beraneka ragam budaya. Persatuan bahasa digunakan untuk tetap menjaga bangsa dari ancaman arus globalisasi untuk menunjukan jati diri bangsa Indonesia. Karena semboyan bangsa Indonesia bhineka tunggal ika walaupun berbeda tetap satu jua. Rakyat Indonesia harus bangga terhadap bahasanya sendiri karena selain bahasa pemersatu, bahasa Indonesia juga sebagai simbol Negara. Bukti bahwa rakyat Indonesia walaupun dari berbagai macam suku di persatukan dengan bahasa. Selain itu bahasa Indonesia masuk kedalam bahasa yang paling rumit di dunia dan warga Negara asing juga sudah mendunia banyak yang belajar bahasa Indonesia bahkan di Australia bahasa Indonesia masuk kedalam kurikulum sekolah. Bahasa Indonesia yang baik dan harus tetap lestari sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca

Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.

Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD.

Cara Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa

Sebagai salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan

Adapun manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5. Memperoleh kepuasan intelektual.
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu.

Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.

Penulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat fakta atau real yang ditulis dengan menggunakan penulisan yang baik dan benar serta ditulis menurut metode yang ada.

Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :

Ø Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.

Ø Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.

Ø Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).

Ø Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :

1. Langsung (observasi lapangan)
2. Skripsi
3. Tidak langsung (studi kepustakaan)

Ø Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.

Ø Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :

1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikasi secara ilmiah

sumber :
http://gedeanom20.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
http://rudyberbagi.blogspot.com/2012/12/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
http://blog-kuliah.blogspot.com/2012/12/fungsi-bahasa-indonesia.html
http://verozzaranii.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
http://rizkirahmadewi.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html






















Sabtu, 22 Maret 2014

Apa itu organisasi ?

Apa itu organisasi ?
Karakter :
1. Organisasi yang handal
2. Mengetahui dasar kepemimpinan

Organisasi itu apa ?
Yaitu :
1. Tempat/Wadah
2. Bekerjasama rasional
3. sistematis
4. Terstruktur
5. Terpimpin
6. Terkendali
7. Sumber Daya Efisien
8. Kumpulan orang – orang yang memiliki tujuan yang sama
9. Efektif

Fungsi Organisasi :
a. Planning
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan

Langkah Motivasi agar terciptanya organisasi yang kuat :
1. Hilangkan penghambat motivasi
2. Hilangkan perasaan tidak ada
3. Hilangkan prasangka buruk
4. Merasa tidak penting
5. Ketidaktahuan yang akan terjadi
Langkah ke 2 :
1. Temukan apa yang diinginkan dalam organisasi
2. Tunjuk/cara menunjuk

Membangkitkan semangat pribadi dalam berorganisasi :
1. Menjadi pendengar yang baik
2. Menjadi yang pantas dipercaya
3. Pikiran positif
4. Ciptakan tantangan

Sifat Organisator :

1. Sifat Bawaan
a. Mental yang baik
b. Ketahanan fisik yang baik
c. Sensitifitas/peka terhadap lingkungan
d. Keinginan untuk mengembangkan diri.

2. Sifat yang diperoleh :
a. Kemampuan komunikasi
b. Manajemen waktu
c. Kepemimpinan
d. Bisa meyakinkan/ bisa karena terbiasa

3. Sifat bawaan yang bisa dibuat
a. Berani memutuskan
b. Memiliki keluwesan
c. Berani ambil keputusan dan bertanggung jawab.

Manfaat Organisasi
a. Jiwa kepemimpinan
b. Waktu yang baik
c. Memperluas pergaulan
d Mengasah kemampuan social
e. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan

f. Mampu berbicara didepan umum.

Pengalaman Berorganisasi

         Pengalaman berorganisasi semasa SMA yaitu ketika saya mengikuti ekskul taekwondo. Saya sudah mengikuti taekwondo sedari duduk di bangku sekolah dasar, lalu ketika saya masuk SMA saya meneruskan taekwondo. Selain itu, saya ingin mengisi hari hari saya dengan kegiatan bermanfaat yang dapat menambah wawasan saya. Tahap pertama yang saya hadapi ialah pelantikan taekwondo atau kita sebut dengan gasuku. Disana saya dilatih bagaimana jiwa kepemimpinan agar menjadi baik serta fisik secara mental saya menjadi kuat. Dan bagaimana agar saya menjadi pribadi memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan dan kerjakan. Sehari hari saya diisi dengan berkegiatan sekolah dan taekwondo dengan latihan. Saya merasakan kebersamaan ketika saat berorganisasi, bagaimana menyatukan hati dan ego yang berbeda - beda dan menyikapi permasalahan dengan bijak dan musyawarah agar tidak adanya kesalah pahaman ketika berorganisasi di taekwondo. Tak lama kemudian lalu saya diangkat menjadi sekertaris di klub taekwondo SMA saya. Saya menjalani tugas sebagai seorang sekertaris di klub saya dan merasakan ada rasa tanggung jawab yang lebih dari situ saya merasa mulai terlatih agar saya dapat hidup mandiri dan memiliki jiwa dan kepemimpinan yang kuat. Ketika saya menginjak kelas 3 SMA saya sementara berhenti dahulu, dikarenakan fokus untuk UN.
 Keorganisasian saya dilanjutkan di bangku kuliah, yaitu UKM fotografi dan BEM FIKTI. Namun karena saya tidak terlalu serius mengikuti fotografi, saya hanya melanjutkan menjadi pengurus BEM FIKTI. Saya sebagai anggota divisi olahraga. Disini saya banyak sekali mendapatkan pengalaman, teman, dan wawasan baru yang sangat berharga. Diantaranya kegiatan - kegiatan positif dan bermanfaat seperti mengajar anak - anak yatim piatu, seminar, dll. Banyak sekali hal yang tidak dapat dilupakan dan ungkapkan meskipun permasalahan datang namun ketika kita duduk bersama maka masalah akan teratasi dengan baik.

Makalah Teori Organisasi Umum Budaya dan Organisasi

Di susun oleh kelompok 7 :
-Arvin Satyaprana (11112177)
-Erda Olyvia R (12112514)
-Fx Andaru TP (13112071)
-Indriania Pieter (13112725)
-Rahman Raharjo (15112930)
-Refha Ferbriana S (16112078)
-Riza Rabbany (16112517)




UNIVERSITAS GUNADARMA
 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 2014

Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat  ALLAH SWT berkat Rahmat dan Karunia – Nya yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyusun dalam menyelesaikan makalah inidengan lancar. Makalah ini saya buat guna memenuhi tugas dari mata kuliah teori organisasi umum2  yang saya berijudul  “Budaya Organisasi”
Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1.    Kepada orangtua yang selalu memberikan dukungan, baik moral maupun materil.
2.    Terima kasih juga kepada teman-teman yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Karena peranan mereka, saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadar imasih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman maupun sumber-sumber yang diperlukan.Untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang


                                                                                   Depok, 21 Maret 2014

                                   
                                                                                              Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
 Organisasi merupakan hal yang tidak mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Karena dari semenjak lahir secara langsung kita sudah dikenalkan dengan organisasi yaitu keluarga.  Dalam organisasi tersebut  tidak mungkin juga terlepas dari ikatan budaya yang ada dalam organisasi. Ikatan budaya yang tercipta dalam organisasi tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam organisasi bangsa, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

1.2     Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian dari budaya Organisasi ?
2.    Apa saja jenis-jenis tipologi budaya organisasi?
3.    Apa yang dimaksud kreativitas individu dan team?
4.    Apa itu proses inovasi?

1.3     Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian dari budaya organisasi, mengetahui jenis-jenis dari organisasi, mengetahui maksud dari kreativitas individu dan team, mengetahui secara terperinci maksud dari proses inovasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Setiap organisasi memiliki budaya yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya, baik secara individual maupun kelompok. Budaya system social atau organisasi mempengaruhi sikap dan perilaku anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja anggota dan organisasi. Keberhasilan kepemimpinan sebagian ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk mengembangkan budaya organisasinya.
Para pakar telah mengemukakan berbagai definisinya budaya organisasi. Teoritikus budaya organisasi, Edgar H. Schein (1985) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang saat mereka belajar untuk menyelesaikan masalah – masalah, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal serta berintegrasi dengan lingkungan  internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti dapat diterangkan dengan baik untuk mempresepsikan, berfikir dapat diterangkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang  dihadapinya dan dianggap valid. Oleh karenanya, hal ini diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk mempresepsikan, berfikir dan memiliki pemahaman yang kuat dalam hubungan masalah tersebut. Sementara itu, Schwatz dan Davis (1981) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola kepercayaan dan harapan yang dianut oleh anggota organisasi. Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan nilai – nilai yang dengan kuat membentuk perilaku pada individu dan kelompok – kelompok anggota organisasi.
Menurut Wirawan (2007: 10), budaya organisasi didefinisikan sebagai : norma, nilai – nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya  (isibudayaorganisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir,  sikap dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.
Budaya organisasi merupakan karakteristik  organisasi, bukan individu anggotanya. Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi merupakan personalitas/kepribadian organisasi.  Akan tetapi, akan tetapi budaya organisasi membentuk perilaku organisasi anggotanya, bahkan tidak jarang perilaku anggota organisasi sebagai individu.
Definisi budaya organisasi di atas berisi sejumlah kata kunci yang memerlukan penjelasan, yakni :
1.    Isi budaya organisasi
Terdiriatas yang dapat diindrai dengan mudah, seperti aterfak dan yang sukar diindrai, seperti nilai, norma, asumsi dan filsafat organisasi. Isi budaya organisasi besar dan kompleks lebih banyak dari pada isi budaya organisasi kecil dan sederhana.
2.    Sosialisasi
Budaya organisasi disosialisasikan atau di difusikan serta di ajarkan kepada setiap anggotaorganisasi baru. Isi budaya organisasi diperkenankan dan diajarkan serta diterapkan dalam kegiatan organisasi. Mereka yang ingin menjadi anggota organisasi wajib memahami, merasa memiliki, dan menerapkan dalam perilakunya. Adapun anggota organisasi yang melanggarnya di kenai sanksi.
3.    Mempengaru hipola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi.
Ketika melaksanakan tugasnya, anggota organisasi memiliki polapikir, sikap, dan perilaku tertentu. Semua itu di bombing oleh norma, nilai, dan kode etik organisasi. Misalnya, budaya organisasi mempengaruhi cara berbicara, menghormati, melayani klien, berpakaian, memproduksi produk, dan sebagainya (Wirawan, 2007: 9-11)








ISI BUDAYA ORGANISASI

Artefak
Kode Etik/kredo
Simbol/lambing/bendera
Dress code
Bahasa/jargon
Pahlawan
Seni arsitektur bangunan
Sejarah
Kepercayaan
Ritual/upacara/ceremony
Filsafat organisasi
Sumpah/janji/balat
Norma
Cara berkomunikasi
Nilai
Cara menghormati
Pola perilaku
Teknologi
Cara melakukan sesuatu
Produkorganisasi
Adat istiadat/kebiasaan
Strukturorganisasidanbirokrasi
Harapan dan EtosKerja
Polahubungan antara anggotaorganisasi atasan dengan bawahan antara teman sekerja


TABEL Dimensi Isi Budaya Organisasi
Sumber :Wirawan (2007:11)

4.    Di kembangkan dalam waktu yang lama.
Budaya organisasi di kembangkan pertama kalinya oleh pendiri organisasi ketika mendirikan organisasi. Norma, nilai, polapikir, dan agama dari pendiri organisasi mempengaruhi budaya organisasi. Misalnya budaya organisasi Muhammadiyah bersif atislami, ilmiah, demokratis, dan egalitarian karena norma – norma tersebut merupakan norma yang dianut oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan (Wirawan, 2007: 10-11)
Ketika yang di kemukakan dan dilakukan oleh pendiri organisasi dapat meyelesaikan masalah yang di hadapi organisasi dengan baik, itu di jadikan asumsi, norma, atau nilai – nilai organisasi.  Budaya organisasi di mulai mendapatkan bentuknya dan dikembangkan oleh para penerusnya.

2.2 Tipologi Budaya Organisasi
Riset baru yang dilakukan oleh Gofeedan Jones (Lihat Robbins, 2003: 321) menyajikan beberapa kajian penting mengenai budaya organisasi, mereka telah mengidentifikasi 4 (empat) tipe / jenis atau budaya organisasi yang berbeda, yang dipengaruh ioleh 2 (dua) variable, diantaranya :
Pertama :Sosiabilitas, ukuran persahabatan. Sosiabilitas yang tinggi mengandung arti berarti yang melakukan perbuatan baik terhadap yang lain tanpa mengharapkan imbalan dan berhubungan satu sama lain dengan cara yang ramah dan bersahabat.
Kedua :Solidaritas, ukuran dari orientasi tugas. Solidaritas tinggi memiliki arti bahwa orang dapat mengabaikan bias pribadidan berkumpul di balik kepentingandan tujuan bersama. Berdasarkan 2 (dua) dimensi tersebut, ada 4 (empat) tipe / jenis budaya organisasi :
·         Budaya jaringan (tinggi pada sosiabilitas), rendah pada solidaritas)
Organisasi ini memandang anggota sebagai keluarga dan sahabat. Orang – orang saling mengenal dan merasa senang terhadap satu sama lain. Orang dengan senang hati memberikan bantuan kepada yang lain dan secara terbuka berbagi informasi. Aspeknegatif yang di asosiasikan dengan budaya ini adalah bahwa focus terhadap persahabatan dapat menimbulkan rasa toleransi terhadap orang – orang yang berkinerja rendah dan penciptaan klik – klik politik.
·         Budaya upahan (rendah pada sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Organisasi ini sangat terfokus pada tujuan. Orang sangat bersemangat dan di tetapkan untuk mencapai tujuan. Mereka memiliki semangat untuk melakukan segala sesuatu secara cepat dan sangat peka terhadap tujuan. Sisi negative dari budaya ini adalah dapat mengarah kepada suatu perlakuan yang tidak manusiawi terhadap orang yang di pahami sebagai orang yang berkinerja rendah.
·         Budaya Fragmen (rendah pada sosiabilitas, rendah pada solidaritas)
Organisasi ini terdiri dari kaum individualis. Komitmen adalah yang pertama terutama bagi anggota individu dan tugas – tugas jabatan mereka. Dalam budaya ini, karyawan di nilai,  berdasarkan produktivitas dan mutu kerja mereka. Dimensi negative dari budaya ini adalah ada nyakritik yang besar terhadap orang lain dan tidak adanya kolegialitas.
·         Budaya komunal (tinggi pada sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Budaya ini menghargai, baik persahabatan mau pun kinerja. Orang memiliki sense of belonging, tapi masih ada focus yang ketat pada pencapaian tujuan. Pemimpin dari budaya ini cenderung inspirasional dan kharismatik, dengan satuvisi yang jelas tentang masa depan organisasi.  Sisi negativenya adalah bahwa mereka sering mengkonsumsi ke seluruhan kehidupan seseorang.

            Berikut ini adalah gambar tipologi Empat kulturdari Gofeedan Jones, seperti dikutip oleh Robbins, yakni sebagai berikut :




2.3 KREATIVITAS INDIVIDU DAN KELOMPOK
Kreativitas kelompok dan individu bergantung pada kepribadian individunya dan sejauh mana individu didorong dan bereaksi bergantung pada perannya. Bila kelompok kaku dan terlalu formal maka kreativitas yang dihasilkan oleh kelompok dan individu tersebut akan sangat terbatas dikarenakan persepsi dari setiap individunya menjadi sempit.
Fakta bahwa perilaku seseorang dalam kelompok tidak seluruhnya ditentukan oleh struktur dan sifat kelompok, memiliki implikasi praktis dan membuktikan bahaya yang mungkin ada dalam kreatifitas individu secara keseluruhan ketika berhubungan dalam kelompok. Tidak jarang dalam suatu kelompok kreativitas satu orang dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan.
Fakta jelas tentang kelompok adalah bahwa kelompok teridiri atas; sub kelompok dan tidak selalu homogen, tetapi secara karakteristik dibagi dalam bagian yang relative homogen dan cenderung berbeda dari bagian lain. Pemimpin dan pengikut dibedakan, mereka memiliki tanggung jawab berbeda. Dalam sub kelompok ada yang dominan dan ada yang submisif, ada yang selalu mengalah bila mengemukakan kreatifitasnya dan ada yang selalu menang. Kriteria penentuan keberadaan subkelompok sama dengan penentuan kelompok utama. Kadang kala satu sub kelompok lebih aktif mempengaruhi sub kelompok lain, dan jumlah interaksi antara lingkaran sub kelompok tidak sama.
Dengan kata lain kreatifitas individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan oleh karena itu diperlukan pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang seimbang sehingga diperoleh kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan kreatifitas yang dihasilkan oleh kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.

2.4 PROSES INOVASI DALAM ORGANISASI
Inovasi adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru,ataupun kegunaan baru dari produk dan atau jasa yang telah ada.
1.    Proses Inovasi
Proses inovasi didalam organisasi meliputi berbagai hail diantaranya adalah Pengembangan inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan Aplikasi,Kematangan inovasi,dan Penurunan inovasi.



2.    Bentuk Inovasi
Setiap ide kreatif yang dikembangkan oleh suatu organisasi memiliki suatu tantangan yang berbeda bagi proses inovasi.Inovasi dapat bersifat:
a.    Inovasi radikal vs inovasi bertahap
b.    Inovasi Teknikal vs inovasi manajerial
c.    Inovasi produk vs inovasi proses

3.    Kegagalan Berinovasi
Ada beberapa hal yang menjadi alasan suatu organisasi mungkin gagal berinovasi,salah satunya Kurangnya sumber daya,Kegagalan untuk mengenali kesempatan dan yang terakhir Penolakan akan perubahan
Untuk mendorong inovasi dalam organisasi,ada tiga cara spesifikasi untuk mendorong inovasi dalam organisasi bisa dilakukan berbagai cara,seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun Intrapreneurship dalam orgabisasi yang lebih besar

BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Budaya organisasi merupakan ciri khas dari  organisasinya bukan dari individu anggotanya.Sehingga budaya organisasi akan membentuk kepribadiannya para anggotanya.
 Topologi budaya organisasi terdiri dari 4 jenis,yaitu:
1.    Budaya jaringan,organisasi ini memandang anggotanya sebagai keluarga dan sahabatnya.
2.    Budaya Upahan,organisasi ini memiliki cirri khas sangat terfokus pada tujuannya.
3.    Budaya Fragment, Organisasi ini terdiri dari kaum individualis dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
4.    Budaya Komunal,organisasi ini menghargai persahabatan maupun kinerja.
Kreatifitas individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan karena itu diperlukan pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang seimbang sehingga diperoleh kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan kreatifitas yang dihasilkan oleh kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.
Inovasi adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru. Proses Inovasi diantaranya adalah Pengembangan inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan Aplikasi,Kematangan inovasi,dan Penurunan inovasi.
Inovasi dapat bersifat:
1.    Inovasi radikal vs inovasi bertahap
2.    Inovasi Teknikal vs inovasi manajerial
3.    Inovasi produk vs inovasi proses

Kegagalan dalam berinovasi meliputi Kurangnya sumber daya,Kegagalan untuk mengenali kesempatan dan yang terakhir Penolakan akan perubahan.Untuk mendorong seseorang untuk berinovasi bisa dilakukan cara seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun Intrapreneurship dalam orgabisasi yang lebih besar.
3.1    Kritik dan Saran
Dengan selesainya makalah ini maka kami sebagai penulis dari makalah ini mendapat kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya organisasi, namun dikarenakan keterbatasan sumber yang telah ditetapkan, kami selaku penulis mempunyai kesulitan dalam mengumpulkan bahan, dan pengeluaran biaya yang lebih dari biasanya. Untuk ke depannya, kami sebagai penulis berharap agar diberikan lebih diberikan keleluasaan dan fleksibilitas yang lebih dalam pengumpulan bahan, sehingga penulis dapat memanfaatkan sumber bahan dan waktu lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Winangsih Syam Nina. 2012. Psikologi Sosial sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung:Simbiosa Rekatama 

About

My Blue Bird